Indonesia cukup dapat berbangga diri bahwa hari ini tanggal 16 Nopember 2022 Google Doodle ikut memperingati hari angklung sedunia. hal ini tentu saja tidak terlepas dari andil UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) yaitu Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Berikut 9 fakta tentang angklung :
- Berasal dari tanah Pasundan
alat musik angklung diperkirakan dimulai sekitar masa Kerajaan Sunda. Asal usul terciptanya berdasarkan kehidupan masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi sebagai makanan pokoknya.
2. Terbuat dari bambu
angklung terbuat dari batang pohon bambu yang dipotong ujung-ujungnya seperti pipa, diberi bingkai, lalu dengan cara digetarkan untuk menghasilkan nada.
3. Mendapat perhatian dari UNESCO
Mungkin Sembilaners ada yang masih ingat bahwa pada 18 Nopember 2010 silam, UNESCO secara resmi telah mengumumkan bahwa angklung menjadi warisan budaya dunia. Bertempat di Nairobi Kenya, angklung dinyatakan sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia.
4. Alat musik multitonal (bernada ganda)
Alat musik ini tergolong multitonal (bernada ganda), menghasilkan bunyi dengan cara digetar-kan. Memainkan sebuah angklung tergolong tidaklah sulit . Sembilaners tinggal memegang rangkanya pada salah satu tangan (umumnya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas, sementara itu tangan lainnya menggetarkannya hingga berbunyi.
5. Sudah ada sejak abad ke 12
Catatan mengenai angklung dimulai pada masa kerajan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16).
6. Menjadi bagian ritual untuk menanam padi
Masyarakat Sunda asli menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali menanam padi. konon agar Dewi Sri turun ke bumi sehingga tanaman padi rakyat tumbuh subur
7. Bahan yang digunakan adalah bambu khusus
Bahan yang digunakan yaitu bambu hitam dan bambu ater, yang jika mengering berwarna kuning keputihan.
8. Sempat dilarang saat jaman penjajahan belanda
Pada jaman penjajahan Belanda, angklung juga berfungsi sebagai pemompa semangat rakyat, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang rakyat menggunakan angklung.
9. Menyebar ke berbagai daerah
Alat musik angklung juga berkembang merambah ke daerah lain, seperti: Banyuwangi, Bali, Solo, Kalimantan, Sumatra, dll.
Sumber : Wikipedia
Sumber gambar : pexels.com